Pages

26 April 2010

Solat Hajat



1) Niat Ushalli sunnatal hajati rak’ataini lillaahi ta’aala.
2) Tiap-tiap 2 rakaat sesudah membaca al-fatihah, baca Ayat kursi 1x, dan Kul huallah huahad sebanyak 1x.
3) Sehabis salam yang terakhir, sujud semula. teruslah meminta hajat kepada Allah dengan khusyuk.Insyaallah Allah makbulkan.


Ayat Kursi 
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyl qayuum, la tak khu-dzuhuu sinataunw walaa naw-um, lahuu maa fis samawaati wamaa fil-ardhi, man dzal-la-dzii yasy-fa-‘u indahuu illaa bi-idz-nihii, ya’-lamu maa bayna aydiihim, wamaa khal-fahum walaa yuhii-thuuna bi-syai-inm min’ilmihii illa bimaa syaa-a, wasi-‘a kursiy-yuhus samaawaati wal-ar-dha, walaa ya-uu-duhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliy-yul azhim. 

15 April 2010

Hadith - Disengat Kala jengking

PERANAN AKIDAH DALAM MEMBINA MANUSIA

1. PENDAHULUAN


Pertanyaan-pertanyaan yang selalu menghantui manusia dalam hidupnya adalah dari manakah ia berada (di dunia ini), kemanakah ia akan dikembalikan kelak dan apakah tujuan dari keberadaannya ini?

Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan manusia kepada dirinya sepanjang masa ini memerlukan jawaban yang jitu dan memuaskan, supaya ia, berdasarkan jawaban tersebut, dapat mengambil sikap yang tegas dalam kehidupannya, meluruskan perilakunya dan menegakkan undang-undang ideal yang diminati oleh masyarakatnya.

Dengan asumsi-asumsi hampa dan tidak memuaskan rasa haus manusia akan hakekat dan realitas hidup, akidah-akidah hasil rekayasa manusia (al-’aqa`id al-wadl’iyah) mengalami kegagalan fatal dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh akidah-akidah tersebut dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu antara lain;‘manusia ditemukan dengan sendirinya’, ‘manusia ditemukan akibat perkembangan materi’ dan lain sebagainya.

Dan kegagalan akidah-akidah itu tidak sampai di sini saja. Mereka juga gagal dalam menciptakan formulasi-formulasi undang-undang kemasyarakatan yang dapat membina manusia dan merealisasikan kebahagiannya.

Di saat akidah dan kepercayaan-kepercayaan agama yang tidak orisinil itu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jawaban-jawaban yang palsu dan membingungkan dengan asumsinya bahwa manusia memiliki pencipta, akan tetapi pencipta yang serupa dengan makhluknya, akidah Islam telah berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jitu dan memuaskan. Akidah Islam mengakui bahwa manusia memiliki Pencipta Yang Maha Bijaksana lagi Kuasa yang tidak dapat dicapai dengan indra dan tidak bisa disamakan dengan manusia. Akidah Islam menegaskan bahwa manusia diciptakan untuk sebuah tujuan yang tinggi, yaitu menyembah Allah yang konsekuensinya, ia akan dapat mencapai tingkat kesempurnaan dan keabadian yang tertinggi.

Di samping itu, akidah ini juga mewujudkan naluri ideal (dalam diri manusia) yang Islam menganjurkan agar naluri tersebut selalu dikembangkan demi terwujudnya manusia sempurna di bidang pemikiran, sosial dan perilaku. Begitu juga demi terwujudnya kepribadian berakidah yang berjalan sesuai dengan akal yang terarah, perilaku yang lurus dan siap mengemban missi, tidak seperti kepribadian yang mengalami kevakuman akidah, yang seluruh perhatiannya tercurahkan kepada egoisme dan kemaslahatan dirinya. Kepribadian semacam ini akan mengalami kevakuman akal, kemelut jiwa dan kehilangan tujuan dalam hidup.

Patut untuk diingat di sini bahwa akidah Islam bukan seperti akidah (yang didefinisikan oleh) para filsuf yang tidak lebih dari sekedar teori pemikiran yang tersembunyi di sudut-sudut otak manusia. Akan tetapi akidah Islam adalah sebuah power yang (bersemayam dan) bergerak di dalam hati dan berpengaruh secara positif pada jiwa dan anggota badan. Dengan ini, orang yang memiliki akidah akan terdorong untuk berkiprah di medan jihad dan amal. Atas dasar ini, akidah Islam (pada masa kejayaan Islam) telah menjadi sebuah kekuatan yang aktif dan motor penggerak (bagi muslimin) yang telah mampu mengubah perjalanan sejarah, merombak kebudayaan-kebudayaan (yang berlaku kala itu), meletuskan revolusi-revolusi agung dalam kehidupan manusia, baik di bidang tatanan hidup sosial maupun pemikiran dan menciptakan kemenangan militer. Telah kita ketahui bersama bahwa kelompok minoritas (muslim) Makkah yang tertindas telah mampu bertahan selama tiga belas tahun menghadapi kelaliman yang melanda mereka bagai topan dengan akidah tersebut.

Akidah inilah yang telah berhasil mengumpulkan tentara sebanyak sepuluh ribu orang untuk berkhidmat kepada Rasulullah saww yang sebelumnya beliau tidak memiliki kekuatan militer dan lari dari Makkah secara sembunyi-sembunyi karena diusir oleh orang-orang kafir Makkah -. Dan orang-orang yang memerangi beliau sepanjang masa itu tidak mampu bertahan menghadapi kekuatan iman yang kokoh ini. Oleh karena itu, mereka menyerah dan menyatakan keislaman mereka di hadapan beliau atau membayar jizyah.

Muslimin kala itu memiliki sarana kemenangan yang paling kuat, yaitu akidah Islam yang telah mampu menciptakan hal-hal yang tidak dipercayai oleh manusia biasa. Akidah ini telah memberanikan Hamzah untuk memimpin Sariyah pertama Islam yang hanya berkekuatan tiga puluh pasukan berkuda ketika menghadapi tiga ratus pasukan berkuda Quraisy di pinggiran Laut Merah. Sariyah Islam ini tidak keluar ke medan laga hanya demi memamerkan kekekaran tubuh. Sariyah ini memiliki semangat juang tinggi yang hanya ingin bertujuan menumpas musuh yang kekuatannya lebih besar sepuluh kali lipat dari kekuatan dirinya.

Dan belum pernah terjadi dalam sejarah pertempuran-pertempuran Islam yang selalu menghasilkan kemenangan-kemenangan gemilang itu, kekuatan muslimin secara materi setara dengan kekuatan musuh. Akan tetapi, dari sisi jumlah dan prasarana, kekuatan mereka terkadang hanya seperlima lebih kecil dari kekuatan musuh. Kemenangan yang mereka peroleh itu bersumber dari kekuatan spiritual yang terpancar dari akidah dan kekuatan-kekuatan ghaib yang turun kepada mereka secara kontinyu. Sarana dan prasarana materi hanyalah pelengkap kemenangan tersebut.

Dengan ini, akidah adalah kekuatan yang fundamental dalam setiap pertempuran (yang pernah terjadi pada masa kejayaan) Islam dan faktor utama terwujudnya kemenangan di segala bidang.

Dan supaya kita mampu mewujudkan sebuah kebangkitan peradaban di dalam diri setiap individu muslim, (salah satu cara yang efektif adalah) kita mengingatkannya akan persembahan-persembahan yang telah dianugerahkan oleh akidah Islam ini kepada masyarakat muslim masa lampau.

Betul, bahwa seorang muslim tidak akan melucuti akidahnya dari sanubarinya. Akan tetapi, dikarenakan adanya perang pemikiran yang menyerang akidah tersebut dan faktor-faktor dekadensi moral yang menyerang masyarakatnya sebagai akibat dari jauhnya mereka dari kultur dan ajaran-ajaran langit, akidah tersebut akan kehilangan fungsi, dan ia akan kehilangan rasa solidaritas sosial dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah :

Pertama, mengenalkan setiap individu muslim dengan akidah yang benar lewat sumber-sumbernya yang bersih dan suci.

Kedua, meyakinkannya akan kebenaran akidah yang dimiliki, validitas akidah tersebut untuk dipromosikan di zaman modern ini dan keunggulannya secara mutlak atas akidah-akidah yang lain.

Ketiga, berusaha untuk memulihkan kembali peran akidah dalam membina manusia muslim supaya akidah tersebut merasuk ke dalam sanubarinya berbentuk sebuah iman yang kokoh, perilaku yang baik dan akhlak yang terpuji dalam perangainya sehari-hari, sebagaimana akidah tersebut telah mempengaruhi cara hidup muslimin terdahulu dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.

Untuk merealisasikan tujuan ini, kami angkat pembahasan yang meliputi peranan akidah dalam membina manusia, baik secara pemikiran, tata cara kehidupan sosial dan kejiwaan, dan refleksi-refleksinya terhadap etika dan perilaku seorang muslim ini ke permukaan. Dan di dalam buku ini kami juga memaparkan peran Ahlul Bayt a.s. yang besar dalam memelihara akidah dan memerangi usaha-usaha (sebagian orang) yang ingin melupakan muslimin (terhadap arti hidup) yang sedang menimpa masyarakat muslim dalam dunia politik di masa kini.

Patut disinggung di sini, dalam pembahasan ini kami mengikuti metode naqli dan bersandarkan kepada referensi-referensi Islam.

Dari Allahlah kami memohon bantuan dan taufik.


2. PEMBINAAN PEMIKIRAN

Membebaskan Akal Manusia


Akidah Islam memandang manusia sebagai makhluk yang mulia. “Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan”.[1]

Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi yang memiliki kelayakan untuk mencapai derajat yang tinggi. Allah berfirman: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan-Mu?’ Dia menjawab: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.[2]

Di samping manusia memiliki kelayakan di atas, ia juga bisa menyamai kedudukan binatang. Allah berfirman: “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi ia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya, ia mengulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya, ia mengulurkan lidahnya (juga)”.[3]

Lebih dari itu, ia bisa sejajar dengan benda mati. Allah berfirman: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi”.[4]

Atas dasar itu, akidah Islam memperhatikan kedua faktor kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia itu.

Alquran memandang manusia sebagai makhluk yang lemah, gelisah (keluh kesah), tergesa-gesa, condong melampaui batas, lalim dan bodoh.[5]

Atas dasar itu, Islam tidak memaksanya untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban berat yang melampui batas kemampuannya, baik secara lahiriah mapun batiniah. Allah berfirman:

لاَيُكَـلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا


(Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya).[6]

Rasulullah saww bersabda : “Ada sembilan perkara yang dimaafkan atas umatku: kesalahan (yang tidak disengaja), kelupaan, sesuatu yang dipaksakan kepada mereka (untuk mengerjakannya), sesuatu yang mereka tidak tahu, sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan, sesuatu yang mereka terpaksa melakukannya, hasud, kegegabahan (kurang hati-hati) dan merenungkan ciptaan semesta dengan disertai keraguan selama mereka belum mengungkapkannya dengan perkataan”.[7]

Dalam hadis yang lain beliau bersabda:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ: عَنِ الْمَجْنُوْنِ الْمَغْلُوْبِ عَلَى عَقْلِهِ حَتَّى يَبْرَأَ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ


(Tiga orang terbebaskan dari kewajiban: orang gila hingga ia sembuh, orang tidur hingga ia bangun dan anak kecil hingga ia dewasa).[8]

Dengan demikian akidah Islam menganggap bahwa faktor-faktor kelemahan yang terdapat dalam dalam diri manusia adalah satu hal yang lumrah dan muncul bersama penciptaannya sebagai manusia, bukan satu realita yang dapat membasmi kebebasan memilih dan kemampuannya untuk membentuk diri dan bergerak leluasa.

Oleh sebab itu, karena akidah Islam ingin membina manusia yang sempurna, maka ia berusaha untuk menfokuskan perhatian manusia terhadap sisi positif dari keberadaannya (dan melupakannya dari faktor kelemahan yang dimilikinya).


3. Kesalahan bukan Karakter Inheren Manusia


Dari sisi lain, akidah Islam memandang kesalahan bukan karakter inheren manusia. Kesalahan adalah sebuah realita yang berada di luar diri manusia. Oleh karena itu, ketika manusia jatuh ke dalam jurang kesalahan, ia tidak akan berubah menjadi syetan yang tidak mungkin menjadi manusia kembali. Akan tetapi, ia tetap menyandang gelar manusia, manusia yang bersalah, dan pintu taubat masih terbuka lebar baginya guna memperbaiki kesalahannya itu.

Ini adalah rahasia pandangan Islam yang agung terhadap manusia. Islam tidak menakut-takutinya dengan teori keinherenan kesalahan, sebagaimana yang diyakini oleh para pemeluk agama Kristen. Islam selalu berusaha untuk mengeluarkan manusia dari lembah kesalahan, mendorongnnya untuk selalu mengangkat nilai dirinya dan mengingatkannya akan luasnya ampunan dan rahmat Allah sehingga ia tidak putus asa darinya.

Di dalam Islam tidak terdapat “kursi pengakuan dosa”, sebagaimana yang terdapat dalam ajaran umat Kristen. Sebaliknya, ulama Islam selalu menganjurkan kepada kita untuk menutupi aib dan dosa-dosa orang lain sebisa mungkin, karena Allah SWT menyukai hal itu.

Al-Ashbagh bin Nabatah berkata: “Seseorang datang kepada Amirul Mukminin a.s. seraya berkata: `Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya aku telah berzina, maka sucikanlah diriku ini`. Amirul Mukminin a.s. berpaling darinya, kemudian berkata kepadanya: `Duduklah!` Setelah itu beliau menghadap kepada hadirin seraya berkata : `Ketika salah seorang dari kalian mengerjakan kejelekan ini (zina), apakah ia tidak mampu untuk merahasiakan perbuatan tersebut sebagaimana Allah telah merahasiakannya?`”[9]

Manusia adalah Makhluk Mulia


Akidah Islam memandang manusia sebagai makhluk mulia yang memiliki kedudukan penting di jagad raya ini. Hal ini dapat diketahui dari kepercayaan Allah kepadanya untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi ini. Oleh karena itu, selayaknya ia melaksanakan tugas tersebut sebaik-baiknya dan bersyukur kepada-Nya atas anugerah agung dan hidayah memeluk agama yang benar ini.

Seseorang bertanya kepada Amirul Mukminin a.s.: “Mengapa anda cinta untuk bertemu Allah?” Beliau menjawab: “Tatkala aku melihat bahwa Ia telah menganugerahkan kepadaku agama para malaikat, rasul, dan nabi-Nya, aku tahu bahwa Dzat yang telah memuliakanku dengan agama ini, tidak akan melupakanku. Oleh karena itu, aku rindu untuk menjumpai-Nya”.[10]

[9] Man La Yahduruhul Faqih 4 : 21/31, bab ma yajibu fihit ta’zir wal had, Dar Sha’b, 1401 H.

[10] Al-Khisal : 33, bab al-itsnain, Jama’ah Al-Mudarrisin, Qom.



Tanda-tanda kecik kiamat sudah habis?

Sebagai Peringatan kepada semua…


Seorang isteri bekerja dalam satu syarikat dengan suaminya. (Malah isteri berpangkat lebih besar)

“ Dari riwayat Ibnu Masud: "Di pintu gerbang (dekatnya) hari kiamat: Salam hanya kepada orang yang khusus (sudah dikenalinya) , tersebar dan berkembangnya perdagangan sehingga seorang isteri membantu suaminya berdagang" - Sahih Lighairihi Riwayat Ahmad




Banyaknya berlaku gempa bumi



Munculnya gaya hidup m ewa h dan manja di kalangan umat Islam


“ Apabila umatku berjalan dengan sombong dan yang melayan mereka adalah putera-puteri raja , putera-puteri Parsi dan Rom , maka orang yang paling buruk akan berkuasa terhadap orang yang paling baik (pilihannya)." - Riwayat Tarmizi , Sahih Abdullah ibnu Umar r.a.





Berkurangnya sifat amanah


Akan terdapat ramai anak luar nikah.


Orang akan melakukan homoseksual



Orang akan mendirikan hubungan dengan orang tak dikenali dan memutuskan hubungan dengan yang rapat dan disayangi



Akan terdapat banya pengkritik , pembawa-cerita , penikam-belakang dan pengejek dalam masyarakat.


Manusia m ewa rnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda

“ Pada akhir zaman akan muncul suatu kaum yang mencelupi rambut mereka dengan warna hitam seperti 'bulu merpati' yang mereka itu tidak akan mencium bau syurga." - Sahih Abu Daud & Nasai




Jarak-jarak antara pasar menjadi dekat (menunjukkan banyaknya kegiatan perdagangan)

“ Banyaknya sifat bohong , pendeknya waktu , dekatnya jarak-jarak antara pasar-pasar." - Riwayat Bukhari




Negara Arab menjadi
padang rumput dan sungai


“ Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi
padangrumput dan sungai-sungai." - Sahih Muslim ”




“ Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar" - Riwayat Ahmad



Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita


“ Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya , kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu" - Sahih Muslim




Bulan sabit kelihatan besar


“ Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit." - Riwayat Thabrani




Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang

“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
"Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang."




Menghias masjid dan membanggakannya


“ Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid" - Riwayat Nasai





Bermaharajalela alat muzik


“ Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh , rusuhan dan perubahan muka."
Adayang bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah bila hal ini terjadi?" Baginda menjawab; "Apabila telah bermaharajalela bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi-penyanyi wanita" - Ibnu Majah



Penaklukan Baitulmuqaddis


“ Dari Auf b. Malik r.a. , katanya , "Rasulullah s. a. w. telah bersabda:"Aku menghitung enam perkara menjelang hari kiamat." Baginda menyebutkan salah satu di antaranya , iaitu penaklukan Baitulmuqaddis." - Sahih Bukhari


lepas ini tuggu tanda-tanda besar kiamat pulak

Petunjuk Sunnah Ketika Bersih & Menguap

http://fiqh-sunnah.blogspot.com

Sedarkah kita selama ini di dalam kita menguap dan bersin, sebenarnya di sana Islam telah ada suatu garis petunjuk yang perlu kita ambil tahu mengenainya?

Berkenaan dengan menguap, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberitahukan kepada kita bahawa ia adalah dari Syaitan. Maka, apabila kita menguap atau terasa hendak menguap, maka hendaklah kita menahannya atau jika tidak mampu menahannya, hendaklah kita menutupnya (menutup mulut ketika menguap). Bukan sahaja sekadar menutup dan menahan diri dari menguap (dengan sedaya upaya), tetapi hendaklah juga kita mengelak dari mengeluarkan bunyi ketika menguap. Kerana apabila seseorang itu menguap sambil mengeluarkan bunyi, maka Syaitan akan ketawa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (maksudnya),

“Jika seseorang dari kalian menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya kerana sesungguhnya syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” (Hadis Riwayat Muslim, Kitab az-Zuhud, hadis no. 7129)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (maksudnya),

“Menguap adalah dari Syaitan. Maka apabila seseorang dari kalian menguap, tahanlah (dari menguap) dengan sedaya upaya mungkin kerana sesungguhnya apabila seseorang itu menguap sambil berbunyi “Haaa” maka Syaitan akan mentertawakannya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, Kitab Permulaan Penciptaan, hadis no. 509)

Manakala berkenaan dengan bersin pula, ia adalah suatu yang disukai oleh Allah, yang mana berbeza dengan perbuatan menguap tadi yang ianya adalah dibenci oleh Allah. Apabila seseorang itu bersin, maka dengan itu hendaklah dia memanjatkan pujian kepada Allah, dan kepada saudaranya yang mendengar saudaranya yang bersin itu, maka hendaklah dia mendoakannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan membenci tindakan menguap. Maka apabila seseorang itu bersin, maka pujilah Allah (dengan mengucapkan “
الْحَمْدُ لِلَّهِ”). Manakala bagi setiap Muslim yang mendengar saudaranya bersin adalah menjadi tanggungjawabnya untuk mendoakannya (mendoakan saudaranya yang bersin) iaitu dengan menyebut “يَرْحَمُكَ اللهُ” (semoga Allah memberi rahmat kepadanya). Manakala menguap, ia adalah dari Syaitan. Maka apabila seseorang dari kalian menguap, tahanlah ia dengan sedaya upaya mungkin kerana sesungguhnya apabila seseorang itu menguap sambil berbunyi “Haaa” maka Syaitan akan mentertawakannya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, Kitab al-Adab, hadis no. 242)

Di dalam riwayat yang lain, juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (maksudnya),

“Jika seseorang itu bersin, maka hendaklah ia memanjatkan pujian kepada Allah (dengan mengucapkan “
الْحَمْدُ لِلَّهِ”). Manakala bagi setiap Muslim yang mendengar saudaranya bersin adalah menjadi tanggungjawabnya untuk mendoakannya (mendoakan saudaranya yang bersin) iaitu dengan menyebut “يَرْحَمُكَ اللهُ” (semoga Allah memberi rahmat kepadanya). Dan jika orang yang bersin mendengar saudaranya menyebutkan “يَرْحَمُكَ اللهُ”, maka hendaklah dia mengucapkan “يَهْدِيْكُمُ اللهُوَيُصْلِحُ بَالَكُمْ” (Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu).” (Hadis Riwayat al-Bukhari, Kitab al-Adab, hadis no. 243)

Dalam hadis yang lain, dinyatakan bahawa orang yang bersin yang mendengar saudaranya mendoakannya, maka dia boleh juga mengucapkan (selain di atas),


يَغْفِرُاللهُ لَنَا وَلَكُمْ


“Semoga Allah mengampuni diri kami dan kamu.” (Hadis Riwayat at-Thabrani. Lihat di dalam Shahih al-Jami’ oleh Syaikh al-Albani)

Atau, di dalam sebuah atsar dijelaskan, dari Nafi radhiyallahu ‘anhu,

“Apabila Ibnu Umar (radhiyallahu ‘anhu) bersin dan seseorang mengucapkan:

يَرْحَمُكَ اللهُ” (semoga Allah memberi rahmat kepadanya), maka dia (Ibnu Umar) mengucapkan:

يَرْحَمُنَ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَنَا وَلَكُمْ” (Semoga Allah memberi rahmat ke atas diri kami dan kamu)”. (Hadis Riwayat Imam Malik di dalam Muwaththa’, 54/5)

Juga adalah suatu sunnah, apabila seseorang itu bersin, hendaklah dia menutup atau meletakkan tangannya atau bajunya (atau kain yang seumpamanya) kepada mukanya sambil merendahkan mukanya dan memperlahankan suaranya.

Daripada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (maksudnya),

“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersin, beliau meletakkan tangannya atau kain bajunya ke mulutnya (untuk menutupnya) sambil memperlahankan suaranya (bunyi bersin).” (Hadis Riwayat Abu Daud, Kitab al-Adab, hadis no. 5011. Lihat juga di dalam Shahih Sunan Abi Daud oleh Syaikh al-Albani)

08 April 2010

Hadith - Tujuh golongan manusia yg akan diberi perlindungan oleh Allah

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: ”Tujuh golongan manusia yg akan diberi perlindungan oleh Allah dlm naungannya di hari yg tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri iaitu: Imam (pemimpin) yg adil, pemuda yg sentiasa beribadat kpd Allah, lelaki yg hatinya sentiasa terpaut dengan masjid, dua orang yg saling cinta mencintai kerana Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi utk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kpd Allah”, seseorang yg bersedekah dgn sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yg dibelanjakan oleh tangan kanannya, seseorang yg mengingati Allah di tempat yg sunyi lalu mengalir air matanya." At-Tarmizi

07 April 2010

Solat dari kajian sains

KAJIAN saintifik tiga pensyarah Universiti Malaya membuktikan solat yang diwajibkan kepada umat Islam setiap hari, bukan hanya amalan kerohanian tetapi terbukti mempunyai hikmah tersirat terhadap fizikal dan mental terutama meningkatkan tahap kesihatan manusia.
SOLAT sebagai rukun Islam yang wajib dilakukan setiap umat Islam sudah banyak dikaji dari sudut kerohanian.
Bagaimanapun, pernahkah kita berfikir mengenai pengertian setiap gerakan solat seperti qiyam, rukuk, sujud, duduk antara dua sujud serta tahiyat awal dan tahiyat akhir.
Adakah gerakan itu hanya sekadar gerakan tubuh yang tidak mempunyai makna?
Kajian sains moden mendedahkan bahawa amalan yang dilakukan lima kali setiap hari bukan hanya suatu amalan kerohanian yang mendekatkan hamba kepada penciptanya. Kehebatan solat ternyata memanfaatkan tubuh manusia.
Hasil kajian saintifik membuktikan kewajipan terhadap setiap umat Islam mempunyai hikmah tersirat terhadap fizikal dan mental manusia.

Ng Siew Chok memakaikan topi elektrod untuk mengkaji gelombang otak.




Lebih membanggakan bukti itu diperoleh hasil kajian anak tempatan, termasuk seorang bukan Islam. Mereka adalah pensyarah Jabatan Kejuruteraan Biomedikal di Fakulti Kejuruteraan Universiti Malaya (UM) yang diketuai Profesor Madya Dr Fatimah Ibrahim bersama Profesor Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok.
Penggerak kajian ini ialah Perdana Menteri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi dan melalui geran Jabatan Perdana Menteri (JPM), kajian itu bermatlamat menentukan nilai terapeutik solat terhadap mereka yang melakukan solat, termasuk dari segi sistem kardiovaskular, komposisi tubuh, isyarat otak dan aktiviti otot.

Dr Wan Abu Bakar ketika memperjelaskan kajian itu berkata, mereka adalah jurutera bioperubatan yang mengkaji tubuh manusia dari segi kejuruteraan.
Katanya, kajian itu cuba melihat apa yang sebenar berlaku kepada fizikal dan mental manusia ketika melakukan solat.

SOLAT terbukti mempunyai hikmah tersirat terhadap fizikal dan mental manusia.

"Kajian dibahagikan kepada beberapa bahagian, iaitu saya mengkaji aktiviti otot, Siew Chok mengkaji isyarat otak, iaitu apa yang berlaku kepada gelombang otak ketika solat. Dr Fatimah mengkaji komposisi tubuh," katanya.
Beliau berkata, hasil kajian mendapati bahawa ada banyak perkara positif apabila seseorang melakukan solat dan ini dimuatkan dalam buku `Solat: Kebaikan Dari Perspektif Sains' terbitan Jabatan Kejuruteraan Biomedikal. Buku ini mempunyai dua versi, bahasa Melayu dan Inggeris.
Setakat ini, kajian itu adalah yang pertama dilakukan secara saintifik di negara ini. Bagaimanapun, sudah ada beberapa kajian yang sama, tetapi tidak menyeluruh dan lengkap seperti yang dilakukan UM.
Seorang doktor perubatan dari Indonesia , Prof Dr Moh Sholeh, melakukan kajian khusus terhadap solat tahajud.
Beliau mengambil sampel darah, hormon tekanan (stress) dan imuniti dalam badan. Selepas tiga bulan melakukan solat, sampel diambil lagi dan didapati imuniti meningkat dan hormon tekanan menurun. Rumusannya solat tahajud boleh merawat barah.
Kajian lain dilakukan oleh tiga doktor perubatan dari Universiti Hokkaido di Jepun, iaitu Mohammed Faruque Reza, Yuji Urakami dan Yukio Mano, yang mendapati bahawa posisi tubuh (posture) solat boleh merawat warga tua yang sakit tulang.
Dr Wan Abu Bakar berkata, kajian sepatutnya berakhir tahun ini, tetapi jabatan mempunyai beberapa cadangan baru bagi memperluaskan kajian itu.
Memperjelaskan kajian lanjutan itu, Dr Fatimah yang mengetuai kajian berkata antara bidang baru yang akan dikaji ialah mengenai perbezaan solat antara orang biasa dan ulama.
"Kajian itu akan mengkaji isyarat otak ulama dan orang biasa ketika bersolat. Adakah isyarat otak orang alim adalah lebih tenang berbanding orang biasa kerana kita menjangka mereka memahami bahasa al-Quran," katanya.
Bagaimanapun, katanya sukar untuk mendapat ulama secara sukarela menyertai ujian ini. Beliau memberi jaminan bahawa identiti mereka yang menyertai ujian dirahsiakan dan hanya dinyatakan sampel adalah dari kumpulan tertentu.
Berbanding kajian awal yang mengesahkan solat memberi banyak kebaikan kepada kesihatan manusia, katanya kajian lanjutan memperjelaskan proses solat merawat pelbagai penyakit.
Mengambil Erektil Disfungsi (ED) atau mati pucuk sebagai contoh, katanya kajian awal yang dilakukan mengesahkan bahawa solat memberi kesan positif untuk merawat ED, tetapi mereka ingin mengkaji cara gerakan solat merawat penyakit itu.

Sembahyang juga boleh rawat penyakit kritikal


Prof Dr Wan Abu Bakar (kanan) bersama Dr Fatimah dan Ng Siew Chok bersama buku mengenai rahsia solat dari segi sains.

HASIL kajian Jabatan Kejuruteraan Biomedikal Universiti Malaya mendapati setiap gerakan solat mempunyai manfaat tersendiri yang mampu meningkatkan tahap kesihatan secara menyeluruh.
Berita Minggu mendapatkan pandangan setiap pengkaji mengenai hasil kajian masing-masing.
Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot

Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan.
Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan.

"Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh," katanya.

Dr Fatimah meneliti kertas bacaan ujian yang keluar dari alat analisis penyepadanan bio.




Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh.

Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenap pasti otot yang aktif ketika solat.

Ng Siew Chok - Isyarat Otak

Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalography) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik.
"Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang," katanya
Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur.
" Ada fenomena menarik dalam solat, iaitu keadaan berdiri seketika sebelum sujud sebagai peringkat paling tenang ketika bersolat. Saya bukan Islam dan diberitahu bahawa keadaan itu adalah tamakninah," katanya.
Ketika itu, katanya isyarat alfa meningkat secara mendadak yang menunjukkan seseorang itu berada dalam keadaan tenang.
Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak.
Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian.
Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh

Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak.
Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah.
"Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain," katanya.
Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir.
Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik.
Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian.
"Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh.
"Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif," katanya.
Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang.
Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan.
Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah.
Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat.
Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot.
Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan.
"Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat," katanya.
Jangan terkejut kerana solat boleh merawat Erektil Disfungsi (ED) atau lebih dikenali sebagai mati pucuk, masalah kesihatan yang lelaki amat takut.
Untuk lelaki normal, keupayaan seksual adalah tiga kali penegangan ketika tidur dan volum ketika ketegangan mesti lebih 200 peratus.
"Kajian dilakukan dengan mengukur zakar (pesakit diajar melakukan ukuran). Pada bulan pertama, tiada ketegangan langsung, tetapi selepas melakukan terapi selama dua bulan iaitu dengan melakukan solat tambahan, sudah ada ketegangan dan volum mencapai tahap normal," katanya.
Beliau berkata, terapi adalah dengan cara melakukan solat sunat sebanyak tiga kali seminggu dengan setiap terapi sebanyak 12 rakaat atau kira-kira 30 minit
Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring.
"Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus," katanya.
Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung.
Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.